Efek Feedback Pemanasan global

Apakah Anda tidak merasa sedikit bimbang dengan segala keanehan iklim yang akhir-akhir ini sering di tayangkan di televisi. Ambil contoh saja di daerah Anda sendiri. Apakah pernah saat musim kemarau tiba-tiba turun hujan atau sebaliknya? trus Apakah musim kemarau yang terasa begitu panjang itu cuma hal yang kebetulan saja atau cuma perasaan saja?. Itu semua adalah efek dari Global Warming yang lagi hangatnya diperbincangkan di seluruh dunia.

Apa saja sih efek dari global warming ?. Efek yang ditimbulkan sangat banyak. Yang pertama adalah peningkatan uap air di atmosfir yang dapat memperparah efek rumah kaca. Uap air ini sebagian berasal dari pencairan es dan salju. Dengan mencairnya es dan salju, permukaan tanah yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka. Karena tanah lebih gelap dari pada es dan salju maka akan semakin banyak pansa yang diserap oleh permukaan tanah yang pada akhirnya berdampak pada semakin meningkatnya suhu bumi. Efek ini disebut efek umpan balik positif (positive feedback effect).

Lalu bagaimana dengan fenomena-fenomena iklim yang ekstrim akhir-akhir ini terjadi di seluruh dunia. Tentu saja itu akibat efek rumah kaca ini juga. Angka kejadian fenomena iklim ekstrim selama satu abad terakhir ini menunjukkan peningkatan. Diantara kejadian ekstrim tersebut antara lain adalah lamanya musim kering di Australia (2003), tingginya suhu saat musim panas di Eropa (2003), lamanya musim badai dai Amerika Utara (2004 dan 2005), tingginya curah hujan di India (2005), dan sebagainya. Sebaliknya, jumlah kejadian ekstrim yang lain seperti malam yang sangat dingin mengalami penurunan.